Ichijou-ken:Volume00 chapter 01

From Word Craft
Jump to navigation Jump to search

Scene 01

Musim semi di Jepang terkenal dengan bunga Sakura. Setiap media yang menceritakan tentang negara ini pasti tak akan lupa untuk mengambil kendahan bunga pink yang hanya berbunga sekali setahun ini.

Namun sebenarnya ada lebih dari bunga Sakura saat musim semi tiba. Musim ini juga adalah awal yang baru untuk semua orang Jepang, tak terkecuali keluarga Ichijou.

Rentarou menepati janjinya, berjuang melawan administrasi dan keluarga dekat untuk membawa keempat adiknya ke kota besar tempatnya bekerja.

Menjadi guru adalah impiannya dan menambahkan empat murid baru ke sekolahnya bukanlah halangan. Pada akhirnya keempat adiknya berhasil masuk ke Akademi Hanasaki, salah satu sekolah elite di kota itu.

Bukan berarti mereka membutuhkan bantuan; Keempat adiknya itu cukup cerdas untuk bisa melewati tes masuk dengan mudah.

Saat hari pembukaan datang, Apatemen tempat keluarga Ichijou tinggal menjadi lebih gaduh dari biasanya. Rentarou yang biasanya tinggal sendirian kini harus membangunkan keempat adiknya, memaksa mereka bergerak memakai seragam masing-masing, membuat sarapan dan menyiapkan bahan ajar hari itu.

Bukan pekerjaan yang mudah.

"Nii-sama, bagaimana kalau kau berangkat dulu."

Mendengar Hana, Rentarou segera mematikan kompornya dan menatap adik tertuanya.

"Kau yakin? Bukankah kau tadi membantu Fuumi mencari sepatunya?" Tanya Rentarou.

"Satsuki-chan sudah menemukannya, Serahkan mereka padaku. Akan aku pastikan kami sampai di sekolah tepat waktu," kata Hana sambil tersenyum.

Rentarou sebenarnya agak keberatan, namun tampaknya tak banyak yang bisa ia lakukan. Akhirnya dengan berat hati Rentarou menerima tawaran Hana dan berangkat ke sekolah duluan.



Scene 02

Kotori sangat antusias. Tempat tinggal baru, Sekolah baru dan bertemu dengan kakak laki-lakinya. Saking Antusiasnya, Ia sudah memegang tangan Satsuki untuk keluar dari apartemen.

"Kotori-chan, tunggu sebentar," Hana memperingatkan.

"Eeeh! tapi aku sudah tidak sabar ke sekolah," balas Kotori.

"Onee-chan, Seorang wanita ideal harus bisa menahan rasa antusiasnya dari publik," sambil memakai sepatunya, Fuumi, kembarn Satsuki, berkata seelegan mungkin.

"Seorang wanita ideal tidak lupa meletakkan dimana ia sepatunya semalam," Sedatar biasnya, Satsuki menjawab.

"Muuu! Satsuki-chan!" Tampak marah Fuumi hendak melompat ke arah kembarannya, namun Hana menyentuh pundak Fuumi untuk menghentikannya.

"Jangan bertengkar di hari pertama sekolah, oke," Hana tersenyum, "Ayo keluar."

Setelah memakai sepatu masing-masing, keempat saudari itu keluar dari apartemen. Hana kemudian mengunci pintu dan memimpin adik-adiknya menuju ke sekolah.

Tentu saja Hana seantusias Kotori, namun bukan berarti ia harus menunjukkannya.

"Jangan sampai terpiash, oke?" kata Hana sambil menatap Kotori, "Dan jangan lepaskan tangan Satsuki-chan, Fuumi," kemudian ia menatap Fuumi.

"Siap komandan!" balas keduanya.

"Dan Satsuki," Hana kemudian membelai rambut adik terkecilnya, "Jangan takut ya, Kami juga ada di sini."

Satsuki hanya mengangguk dalam diam.



Scene 03

Ini adalah kelas pertamanya. Rentarou akhirnya menpdatkan pos wali kelas yang selama ini ia dambakan. Tentu saja ini akan menjadi pengalaman yang sulit, tapi paling tidak ia akan berusaha.

"Semoga mereka sampai dengan aman."

Rentarou masih ragu ia bisa merawat keempat adiknya sendirian. Tapi dengan bersekolah di tempatnya mengajar, Rentarou berharap bisa mengawasi keempatnya.

Setelah menghela nafas, Rentarou akhirnya memasuki kelas 2-1; tempat yang akan ia naungi selama satu tahun. Sambil berdoa agar tidak ada yang mengacaukan penampilan pertamanya, Rentarou akhirnya melangkah ke dalam.

"Selamat pagi," kata Rentarou.

"Pagi," balas murid-muridnya.

Rentarou memandang seisi kelas, menemukan Hana duduk di bangku nomor dua deret keempat. Bagaimana reaksi mereka kalau tahu ada adiknya di kelas ini?

"Namaku Ichijou Rentarou, Mulai hari ini aku akan menjadi wali kelas kalian," Rentarou memulai, "Mohon bantuannya, ya!"

Mencoba untuk tak memikirkannya, Rentarou akhirnya memulai kelas.


Scene 04

Saat tiba saatnya Kotori memperkenalkan diri, Ia menatap seisi kelas terlebih dahulu. Kemudian ia tersenyum, senyuman yang kalau dilihat lagi lebih mirip seringai.

Ia melipat kedua tangannya dan kemudian berkata, "Namaku Ichijou Kotori; Kalau ada yang berani macam-macam dengan adik-adikku, silahkan berurusan denganku."

Deklarasinya membuat seisi kelas membeku. Ichijou? apakah dia adik Ichijou-sensei? Apakah adik-adiknya juga sekolah di sini? Siapa gadis ini? berbagai pertanyaan membuat seisi kelas bingung. Namun Kotori hanya diam dan kembali duduk di bangkunya.

Hari itu, sebuah gosip tersebar kalau keluarga Ichijou adalah keluarga yang berbahaya.


Scene 05

Siapa sih yang tak jatuh hati pada dua gadis kembar di kelas 1-2. Yang berambut hitam dikuncir di sebelah kanan bernama Fuumi; Sangat energetik dan mudah bergaul dengan siapa saja.

"Seoarang wanita ideal dekat dengan banyak orang," begitu kata Fuumi saat memperkenalkan diri, "Jadi jangan sungkan-sungkan untuk mengajak kami bicara."

Sementara kembarannya, Satsuki, adalah gadis yang bisa kau sebut 'Cool beauty', ekspresinya yang datar sungguh berbeda dengan Fuumi. Meski wajah dan model rambut mereka sama, setiap orang bisa membedakan keduanya dengan mudah.

Salah satu yang tertarik adalah Takahata Taito, seorang anak laki-laki penuh percaya diri yang sudah berpacaran dengan banyak jenis anak perempuan. Tentu saja sasarannya selalu tinggi.

Ia bergerak, bangkit dari bankunya dan menuju bangku Satsuki. Awalnya Satsuki tak bergerak. Dengan penuh percaya diri, Taito segera mengucapkan mantranya.

"Ojou-sama, Sungguh menyenangkan ada di satu kelas dengan orang secantik kamu," katanya.

Satsuki segera bergerak, menarik kembarannya dan berlindung di balik punggungnya. Fuumi yang sudah biasa menghadapi situasi ini kemudian tersenyum.

"Ada yang bisa aku bantu, Takahata-san?" tanya Fuumi.

"Ah, aku hanya terpesona dengan kecantikan Satsuki-chan," jawab Taito.

"Eeeh...kami kembar lho, kenapa cuma Satsuki?" awalnya Fuumi merasa tersinggung.

"Tentu saja kau juga cantik, Fuumi-chan," jawabnya, "Tapi sungguh, aku merasakan ada benang merah mengikat kelingkingku dan Satsuki-chan," katanya sambil menunjukkan jari kelingkingnya --yang tentu saja tidak ada benang merahnya.

"Ah, kau sebaiknya pergi, Takahata-san," Fuumi bergerak mundur dari bangkunya.

"Tapi aku belum..."

"Karena sebentar lagi dia akan datang," Fuumi memotong kalimat Takahata.

"Siapa?"

Belum sempat ada yang menjawab pertanyaan Taito, Tiba-tiba seseorang menubruknya dengan keras dan membuatnya jatuh di dekat tembok.

"Heee....Siapa nih yang merayu adikku?"

Seorang gadis berambut pendek dengan dua buah klip di sisi kiri dan kanan wajahnya, menatap Taito dengan seram. Meski tubuhnya lebih kecil dari Taito, namun aura intimidasi membuat Taito sedikit gemetar.

"Onee-chan! Seorang wanita elegan tidak masuk lewat jendela dan menabrak anak laki-laki sembarangan!" protes Fuumi.

"Wanita ideal pasti bisa mengusir orang mesum dengan mudah," Untuk kali pertama, Suara Satsuki terdengar.

"Hei, aku bukan orang mesum!" Taito protes, "Aku hanya ingin berbicara dengan Satsuki-chan!"

"Chan, eh?" Si kakak menatap Taito dan mengangkat tangannya, hendak memukul.

"Kotori-chan, jangan sakiti dia!" Sebuah suara terdengar, menyelamatkan wajah taito dari lebam.

Saat ia melihat ke arah penyelamatnya, ia menemukan bidadari. Sesosok gadis yang memiliki warna dan panjang rambut dengan kakak perempuan Ichijou yang ada di hadapannya. Ia bisa melihat kemiripan --Kakak yang lain?- namun sang Bidadari lebih tinggi dan lebih berisi daripada ketiga Ichijou yang lain.

"Kotori-chan, jangan menyakiti orang sembarangan," kata sang Bidadari lagi, "Ah, maafkan kelakuan adik-adikku, ya. apa kau tidak apa-apa?"

"Hana, dia memandangmu dengan wajah mesum," Kotori berkata cepat.

"hei, aku tidak mesum!" Taito kembali protes, namun wajah sang Bidadari menatap Taito dengan ekspresi terkejut.

"Kotori-chan, kau mengganggu kelas," kata Hana, "Maafkan kami, ya!" katanya sambil membungkukkan pada seisi kelas, "Ayo pergi, Kotori-chan,"

"Ah, kami ikut!" Fuumi menarik Satsuki mengikuti kakak-kakaknya sementara Taito memandang sang Bidadari sendirian.

Sementara itu, seisi kelas menatap Taito dengan jijik. Berbisik bagaimana mesumnya pandangan Taito dan mulai mengejeknya.

"Aku bukan mesum," katanya lagi, namun seperti sebelumnya, tak ada yang mendengar.


Scene 06

Rentarou duduk di ruang guru dengan wajah lelah. Ia tak menyangka bahwa kehadiran Hana akan benar-benar berdampak besar dalam hidupnya.

Baru saja Hana mengenalkan dirinya, Salah seorang murid tiba-tiba berdiri.

"Ichijou? Sensei punya anak?"

"Atau jangan-jangan Istri?"

"Eeeh...Tak mungkin! Sensei nanti harus jadi suamiku!"

Mari kita abaikan yang terakhir tadi. Yang jelas, butuh lima belas menit bagiRentarou untuk menjelaskan kalau Hana adalah adiknya dan ia bukan satu-satunya sementara Hana hanya diam saja sambil tersenyum.

Rentarou menghela nafas.

"Terima kasih kerja kerasnya, Ichijou-sensei," Seorang guru menyapanya, "Aku dengar adik-adikmu baru pindah ke sini. Pasti berat sekali ya?"

"Ah, Kuramiya-sensei," Rentarou membungkukkan badan, membalas sapaan, "Saya masih bisa bertahan kok. Jadi tidak perlu khawatir."

"Tapi adik-adikmu itu benar-benar menarik perhatian lho," Kuramiya-sensei, perempuan gemuk dengan kacamata bulat mulai menggosip, "Aku dengar dari Shirozaki-sensei kalau adikmu ada yang sudah memukul anak kelas satu."

"Ah, itu pasti Kotori," jawab Rentarou sambil menggaruk kepalanya, "Tapi kalau ada Hana di situ, ia tak akan memukul kok."

"Eeeh, jadi gimana bisa anak nakal kayak dia bisa masuk sekolah ini?" Kuromiya-sensei mengirimkan sebuah kritikan terselubung.

Namun Rentarou tersenyum, "Aku tak tahu maksud anda, Kuromiya-sensei; Sudah saya bilang tadi Kotori tak akan memukul orang kalau ada Hana di situ."

"Ah, kalau cuma gitu mana bisa..."

"Kuromiya-sensei, Apa sudah ada laporan tentang pemukulan itu?" tanya Rentarou dengan wajah serius, "Atau kau melihat sendiri Kotori memukul anak kelas satu?"

"Ah, eh, Aku mendengarnya dari Shiromiya-sensei," jawab guru itu.

"Baiklah, kalau begitu aku tidak akan menganggapnya sebagai masalah," jawab Rentarou, "tentu saja kecuali ada korban yang melapor pada kita kalau ia dipukul oleh gadis semungil Kotori."



Scene 07

Akademi Hanasaki terletak di perbukitan, dengan sebuah gedung perpustakaan terletak di puncaknya, kemudian gedung-gedung lain mengelilinginya, membentuk persegi dengan banyak sekali tangga sampai ke gerbang.

Karena terletak di bukit, maka wajar rasanya jika dibangun banyak sekali taman yang indah dan teduh. Tentu saja ini berarti kau harus mendaki beberapa meter sebelum akhirnya mencapai kelas.

"Dan itu adalah perjalanan yang berat!" Fuumi mengakhiri ceritanya sambil memakan tamagoyaki di kotak bekalnya, "tapi seorang gadis ideal tak akan menyerah cuma karena hal seperti ini."

"Wanita ideal tak akan mengeluh sama sekali," balas Satsuki sambil mencuri tamagoyaki milik Fuumi dengan gesit.

"Satsuki!" Fuumi hendak melompat ke arah Satsuki, namun Hana menangkap kerah baju Fuumi.

"Fuu-chan, jangan melompat saat makan, oke?" Hana menasehati sambil meletakkan tamagoyaki miliknya di kotak bekal Fuumi, "Dan Satsuki, kalau kau merasa kurang, mintalah dengan sopan."

"Baiklah, Onee-sama," jawab Satsuki.

"Muuu!" Fuumi yang masih sebal segera melahap dengan cepat makanannya.



Scene 08

Kirihaya Tsubasa merasa sebal. Dari dasar hatinya yang terdalam ia merasa dicurangi. Kalau ini adalah sebuah game, maka lawan bermainnya sudah memakai cheat untuk memanggil senjata yang bahkan tak ada di dalam gamenya.

Apa-apaan ini! Saat ia sudah merasa bahagia ada di kelasnya Ichijou-sensei, Tiba-tiba anak-anak itu muncul. Tanpa peringatan dan bahkan tak terdeteksi oleh kabar burung di sekolah, empat gadis ini muncul begitu saja mengaku sebagai adik Ichijou-sensei.

Saat ini, Anak perempuan dari pendiri perusahaan Kirihaya ini sedang mengintip empat bersaudari yang dengan damainya. Tidak, ia tak akan membiarkan mereka bahagia selama bersekolah di Hanasaki.

"Uuuh! Sebal! bagaimana aku bisa mendapatkan Ichijou-sensei kalau mereka ada di sisinya dua puluh empat jam!" kata Tsubasa marah.

"heeh, ada yang suka sama Nii-nii ternyata," sebuah suara berkata.

"Tentu saja, Ichijou-sensei adalah orang yang sempurna, siapa sih yang tidak suka sam guru yang satu itu?" balas Tsubasa, namun kata-katanya segera berhenti.

Ia menoleh ke belakang dan menemukan satu dari empat bersaudara itu muncul di belakangnya. Kotori, yang paling liar dari keempat Ichijou bersaudari.

"Bagaimana kalau kau bergabung dengan kami?" Kotori menawarkan, "Hana pasti sangat senang mendengar cerita soal Nii-nii," ia menawarkan.

"Tidak mau! kalian ini adalah sainganku dalam..."

"Ayo ke sana!" tanpa mendengarkan penolakan Tsubasa, Kotori menarik tangan Tsubasa ke arah tempat ketiga saudarinya berkumpul.

Oh, Tamatlah riwayat Tsubasa, pikir sang pewaris perusahaan Kirihaya.

Saat akhirnya Kotori kembali, ia membawa seorang gadis lain bersamanya. Ia memiliki rambut sebahu dengan tubuh seperti seorang model.

"Yohoo~ aku kembali!" kata Kotori.

"Nee-chan akhirnya menculik anak orang," kata Satsuki, "Haruskah kita lapor polisi?"

"Aku tidak menculiknya, oi!" protes Kotori.

"Jadi,siapa teman barumu,Kotori-chan?" Tanya Hana sambil menutup kotak bekalnya.

"Aku menemukannya mengintip dari sana," kata Kotori sambil menunjuk ke arah dia datang tadi, "Ah...Siapa namamu?"

Akhirnya sang pendatang baru bersuara, "Tidak sopan sekali membawa orang yang bahkan tidak kamu tahu namanya."

"Habisnya kamu menarik sih!" Kata Kotori, "Aku kira kamu mengintip karena mencium masakan Hana. Eh ternyata..." namun suar Kotori berhenti saat gadis itu menutup mulut Kotori dengan buru-buru.

"Jangan katakan itu sembarangan!" kata gadis itu.

"Ah, maafkan kalau Kotori sedikit jahil," Hana kemudian berdiri, "Namaku Ichijou Hana. Itu kembaranku Kotori dan dua adikku ini Fuumi dan Satsuki," katanya sambil menunjuk adik-adiknnya, "Ah, Kau kan Kirihaya tsubasa-san, kan? Kalau tak salah ingat kau duduk di dekat Mitsumine-san."

"Ah, eh, iya," merasa terkejut dengan sifat Hana, Tsubasa tak bisa merespon kalimat Hana.

"Jadi, apa kau ingin bergabung bersama kami untuk makan siang?" tanya Hana.

"Tapi aku tidak membawa bekal," masih terkejut, Tsubasa menjawab sekenanya.

"Ah, bagaimana kalau kau berbagi denganku?" Kotori menawarkan kotak bekalnya.

"Seorang wanita elegan selalu membagai makanannya dengan orang lain," Fuumi ikut menawarkan kotak bekalnya.

"Itu bukan wanita elegan, tapi orang baik hati," balas Satsuki yang bersembunyi di balik punggung Hana.

"Te...terima kasih," jawab Tsubasa.



New Character Unlocked!

  1. 1

Nama : Takahata Taito

Peran : Mengagumi Ichijou Hana, Berusaha mendapatkan hati Ichijou Satsuki (dan mungkin semua Ichijou Bersaudari)

Ulang Tahun : 1 Maret

Kelas : 1-2

Tinggi : 155 cm

Ukuran Dada : "kalau aku perempuan, mungkin aku ingin punya dada yang besar. Tunggu, Hei!! aku laki-laki! kenapa kau bertanya hal seperti ini?"

Kesukaan : Perempuan cantik

Ketidaksukaan : Laki-laki yang lebih tampan dari dirinya

Nilai : Tidak terlalu bagus.


  1. 2

Nama : Kirihaya Tsubasa

Peran : mengaku sebagai rival Ichijou Hana

Ulang Tahun : 21 Juni

Kelas : 2-1

Tinggi : Tinggi ideal seorang model

Ukuran Dada : "C cup," (Sebenarnya B; Dia memakai pad)

Kesukaan : Ichijou-sensei, Moka, Kue, Ichijou-sensei dan Stroberi

Ketidaksukaan : Orang yang lebih populer darinya.

Nilai : Sejak ada Hana, Nilainya mulai menurun. Kenapa ya?