Niringar ch0 8

From Word Craft
Jump to navigation Jump to search

Kalau kupikir kembali, mungkin kisah ini dimulai sejak lama—bahkan sebelum aku mengenal siapa dirinya, siapa namanya, seperti apa wajahnya, seperti apa kehidupannya.

Benar, rentetan episode kecil yang perlahan membesar mulai menuntunku untuk bertemu dengannya. Aku tidak tahu apakah ada yang salah dengan kepalaku, atau dari awal aku memang aneh. Meski begitu, aku hanya merasa ingin bertemu dengannya saja.

Ya, aku sangat ingin bertemu dengan orang yang mampu merubahku lewat tulisan.

Akan kutunjukkan padanya. Benar, akan aku tampakkan semuanya. Akan aku perlihatkan diriku yang sudah berubah menjadi lebih baik ini karena apa yang telah dia ciptakan. Akan kupamerkan betapa bebasnya diriku sekarang berkatnya. Lepas dari ikatan orang, leluasa di angkasa biru sana.

Karenanya… ya, karena itu berdirilah aku di puncak bukit ini, dengan dua orang baik yang menopangku dari belakang.

[Lo yakin? Gue udah diizinin sama Bokap sih… Tapi mggak perlu seeksentrik ini juga kan?]

Tapi Handaryo, itu artinya aku tidak bisa menyampaikan semuanya dengan caraku sendiri.

[Kamu baik-baik aja, kan? Udah berapa kali latihan sama ahlinya? Masih kurang mahir, kan?]

Terima kasih atas kekhawatiranmu Elvi, aku baik-baik saja, para ahli juga sudah memperbolehkan.

[Aku berangkat dulu. Doakan ya~]

Dan dengan itu, aku mulai menaiki helikopter yang sudah disiapkan oleh Handaryo. Sembari memasang parasut dibantu oleh guruku, helikopter ini perlahan menuju ke asrama yang tengah sepi karena saat ini masuk jam kuliah.

Meski begitu, dia ada di sana.

Ya, aku bisa melihatnya dia berada di sana.

Di dalam sebuah jendela, satu-satunya yang terbuka lebar di asrama itu.

Ini adalah waktunya. Waktu yang tepat untuk menunjukkan diriku. Diriku yang diubahnya. Diubahnya menjadi lebih baik. Baik untukku maupun teman-temanku. Memperlihatkan sebuah kebebasan yang berhasil dia ciptakan sekalipun ada banyak cercaan yang menerpa.

Jadi dengan ini, aku melompat…


… dan aku jatuh dari langit.