Arcanagram:Volume00 6th card

From Word Craft
Jump to navigation Jump to search

Part 1

Hari telah berganti, dan pagi ini matahari kembali bersinar dengan terang. Cuaca yang bagus untuk memulai suatu hari.

Zekken Isshiki membuka jendela kantornya untuk menghirup udara pagi yang segar sebanyak yang ia bisa, berusaha untuk melegakan isi kepalanya yang penat sejak kemarin malam.

Terlalu banyak yang terjadi di hari sebelumnya sampai ia jadi kurang tidur.

Sebagai seorang detektif di kepolisian, sudah menjadi tugasnya untuk cepat tanggap memperhatikan setiap kasus yang terjadi di kota. Dan kemarin adalah hari di mana ada banyak sekali kasus aneh yang muncul begitu saja dalam satu hari.

Isshiki meminum segelas kopi hangat sambil memikirkan beberapa poin yang dapat ia rangkum dari kejadian yang serentak terjadi di berbagai belahan kota kemarin.

- Hilangnya putri konglomerat ternama di kota, Kirika Nanano (16) sejak sehari yang lalu

- Sebuah truk meledak di sebuah persimpangan lampu merah

- Lepasnya binatang sirkus yang entah bagaimana segera kembali sendiri ke kandang mereka masing-masing

- Sesosok mayat wanita ditemukan di jembatan antar gedung di tengah kota, dengan identifikasi menunjukkan korban bernama Hanamura Yumeha (22)

- Sekumpulan potongan tubuh manusia yang hancur terlihat di depan sebuah kafe pinggiran kota. Hasil autopsi menunjukkan korban adalah wanita bernama Kiyama Kaoru (47)

- Seorang lelaki ditemukan tewas diracun di jembatan perbatasn kota. Korban bernama Miyahara Akaba (24)

- Sesosok tubuh yang terpisah dari kepalanya dengan satu tangan berebntuk ganjil seperti mutan ditemukan di taman kota pada malam hari, menyusul sebuah panggilan darurat dari nomor tak dikenal. Korban diketahui bernama Sakuraba Jo (35), dan saksi mata yang berada di tempat itu adalah Fuyuno Kagari (26)

Demikianlah laporan 'ganjil' yang disampaikan satu sumber terpercaya Isshiki.

Tentu saja, intuisi Isshiki sebagai detektif sangat kuat.

Dan intuisinya mengatakan, tidak mungkin kejadian-kejadian aneh ini tidak berhubungan mengingat rentang waktunya yang terjadi hanya dalam 24 jam. Pasti ada sesuatu di sini.

Isshiki belum bisa menyimpulkan sesuatu dari tiga berita pertama, tetapi kematian 4 orang ini terlihat mencurigakan.

Mungkinkah...

Isshiki mengenyahkan pikiran itu.

Ia tidak ingin mempercayainya.

Ia tidak ingin mengakui kalau semua ini adalah hasil dari permainan Arcanagram.

Ya, di adalah salah seorang pemain. Tetapi sampai pagi ini ia masih belum bisa menerima kalau permainan ini adalah sesuatu yang benar-benar nyata dan tengah berlangsung.

Di tengah kebimbangan pagi hari tersebut, telepon kantornya berdering.

"Ini aku," ujar sebuah suara di seberang telepon tanpa berbasa-basi.

"Ada kemajuan pemeriksaan?"

"Ada kamera yang berhasil menangkap sosok wanita yang kelihatannya berhubungan dengan kematian Hanamura Yumeha. Aku tidak tahu apakah ia pelaku pembunuhan, tapi setidaknya ia pasti bisa menjadi saksi."

"Kau punya identitasnya?"

"Bisa kucari. Tapi ada satu hal lagi yang pasti menarik perhatianmu untuk menemui wanita ini dan menginvetigasi kematian Hanamura Yumeha."

"Apa itu?"

"Beberapa informasi mengatakan, sebelum kematiannya, Yumeha terlihat di tempat meledaknya sebuah truk di persimpangan dan saat kumpulan sirkus lari dari kandangnya. Dan ia tidak sendirian. Ia tampak sedang dikejar oleh seseorang dengan senjata api sebelum ia ditemukan tewas. Bisakah kau tebak siapa seseorang itu?"

"...aku bisa menebaknya, tapi aku tidak akan menyangka ada kebetulan seperti ini bila tebakan benar..."

"Bila kau menebak Kiyotaka Tooru, maka selamat, kau benar. Kriminal yang melarikan diri dari penjara dan selama ini tengah kau buru menampakkan dirinya dalam kasus yang satu ini."

Part 2

"Ada yang bisa kubantu?"

Zekken Isshiki kini berada di depan sebuah gereja. Sebuah tempat yang mungkin seumur hidup tidak pernah ia datangi kecuali saat ini, mengingat dirinya sama sekali bukan pemeluk agama apapun.

Di depannya, seseorang yang ingin ia temui duduk berseberangan di sebuah ruangan di dalam gereja.

Seorang wanita dengan seragam biarawatinya, yang terlihat memiliki ekspresi ramah dan berusia tak jauh berbeda dengan Isshiki.

"Selamat siang. Perkenalkan, namaku Zekken Isshiki. Kedatanganku kemari adalah untuk menanyakan mengenai kasus yang terjadi kemarin, bila kau mengingatnya..."

Isshiki baru bicara 'kasus', namun raut muka wanita itu sudah berubah menjadi terkejut.

"A-apakah ini berhubungan dengan Arcanagram? Kalau iya, kumohon, jangan libatkan aku lagi!"

Perempuan itu terlihat menunduk dan bergetar hebat. isshiki tentu saja menjadi bingung menghadapinya. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Maaf, Takenatsu Riri-san. Kedatanganku kemari tak lebih untuk mengethui kebenaran di balik pembunuhan Hanamura Yumeha kemarin. Sekalipun ya, mungkin ini berhubungan dengan Arcanagram, tapi kau tak perlu khawatir soal itu."

"...? Kau tidak akan menggunakanku atau membunuhku?"

Isshiki tak habis pikir, kenapa para pemain Arcanagram berpikir harus menyelesaikan permainan ini dengan saling bunuh? Mengapa mereka tidak mengabaikan saja permainan ini kalau mereka sebegitu khawatirnya?

Ia saja sampai detik ini tidak begitu peduli dengan permainan ini.

"Tidak, tenanglah. Aku seorang detektif. Aku di sini untuk urusan pekerjaan, dan aku tidak punya keperluan soal permainan itu."

"Be-benarkah? Kau tidak akan melakukan apapun....dan kau bukan [pencipta]?"

Isshiki mengangguk.

"Aku masih tidak bisa percaya. Maaf, bisakah kau sebutkan apa kartumu?"

"[The Justice]. Ada masalah?"

Biarawati bernama Takenatsu Riri terlihat menghela nafas lega.

"Syukurlah, kau bukan [The Hierophant]... Kupikir aku akan dikendalikan lagi... Ah, ngomong-ngomong, maaf sudah bertanya seperti itu seenaknya kepadamu. Kartuku adalah [The Priestess]. Semoga dengan begini kita impas."

"...dikendalikan? Boleh aku tahu ada apa dengan pemilik [The Hierophant] ini?"

Takenatsu Riri sesaat mengalihkan pandangannya dari tatapan Isshiki, namun kemudian membuka mulutnya untuk bercerita.

"Kemarin, saat aku sedang membersihkan halaman gereja... Seseorang dengan topeng berlambang '?' datang ke sini. Aku hanya sempat melihat dengan kartuku kalau ia adalah pemilik [The Hierophant], namun setelahnya, kesadaranku menghilang tiba-tiba. Ketika aku tersadar, di hadapanku sudah ada sesosok mayat perempuan yang tidak kukenal. Aku panik, tentu saja. Sejak kemarin aku terus berdoa supaya Tuhan memaafkan apapun yang kuperbuat secara tidak sadar. Aku merasa begitu berdosa..."

Isshiki mendengarkan penjelasannya dengan seksama.

"...permainan ini hanyalah ladang dosa. Tuan detektif, aku tidak ingin mengikutinya lagi. Bisakah kau mengambil saja kartuku?"

"..? Aku tidak keberatan, tapi bukankah ini mungkin lebih berbahaya bagimu? Bila kau menemui pemain lain tanpa kartumu, mungkin kau tidak akan bisa mempertahankan diri."

"Kalau begitu, lindungi aku! Kumohon! Sampai permainan ini berakhir saja!"

Tiba-tiba wanita itu terlihat begitu resah dan menggenggam tangan Isshiki dengan kuat.

"Aku akan melakukan apapun yang kubisa untuk menebus kebaikanmu! Kumohon, aku bisa melihat kalau kau adalah orang yang baik! Aku...hanya tidak ingin terlibat lagi dalam permainan ini!"

"...."

Haruskah Ishhiki mempercayai kata-kata wanita ini?

Sebagai detektif, ia mau tidak mau harus mencurigai segala kemungkinan yang ada hingga sebuah kasus selesai sepenuhnya. Bukan tidak mungkin wanita ini hanya bersandiwara dan menutup-nutupi perbuatannya kemarin, hanya karena tidak ingin dirinya dituduh sebagai pelaku pembunuhan. Namun bila memang kejadian seperti itu benar adanya, maka Isshiki perlu bukti.

Dari mana Isshiki bisa mendapatkan bukti itu?

Ia membuka telepon genggamnya dan menelepon seseorang.

"Halo? Bisakah kau cari seseorang yang tampak mencurigakan dengan topeng bertanda '?' untukku?"

"Permintaan apa itu?"

"Takenatsu Riri ini adalah seorang pemain Arcanagram seperti kita. Ia mengaku kalau ia kemarin dikendalikan dan tidak dapat mengingat apapun soal pembunuhan Hanamura Yumeha. Aku perlu verifikasi untuk itu."

"Hoo... Kalau begitu ceritanya, mungkin aku bisa segera mempertemukan kalian."

"Benarkah?"

"[The Chariot] milikku mampu membuat apapun dengan kemungkinan lebih dari 50% menjadi 100%, ingat? Kalau kau bersama Takenatsu Riri itu, kurasa itu sudah melebih 50% syarat untuk 'berhubungan langsung dengan pemilik [The Hierophant]'. Itu, kalau yang diceritakan oleh wanita itu benar adanya."

"...aku mengandalkanmu."

Part 3

Kemampuan melacak milik rekan Zekken Isshiki yang satu ini benar-benar luar biasa.

Hanya dalam kurun waktu satu jam sejak ia mendatangi Takenatsu Riri, ia telah berhasil bertemu dengan orang yang dimaksud di sebuah tempat yang merupakan gang sempit kota.

Orang mencurigakan yang mengenakan topeng '?', persis seperti yang digambarkan oleh Takenatsu Riri yang kini berada di sampingnya.

"Tak salah lagi, Isshiki-san! Dialah orang yang kulihat kemarin!"

Isshiki segera menghampiri orang itu.

Aneh. Mengapa ia mengenakan topeng seperti ini di tengah keramaian? Apakah dirinya sendiri tidak sadar kalau ini jelas-jelas mencurigakan bagi siapapun yang melihatnya?

Isshiki menyimpan pertanyaan itu untuk dijawab setelah ia berhasil menangkap orang ini.

"Polisi. Maaf, aku memerlukanmu untuk--"

Baru saja Isshiki hendak menahan orang bertopeng itu, ia sudah berbalik dan mengeluarkan sebuah pistol, seraya mengacungkannya ke arah Isshiki tanpa berkata sepatah kata pun.

Seolah-olah sejak tadi ia sudah bersiap menyambut kedatangan Isshiki.

"!?"

"Tuan detektif!"

Di belakang Isshiki, tampak sang biarawati yang menyusul ke arahnya dengan tatapan cemas.

Isshiki segera menyadari kalau bukan dirinya yang diincar, melainkan...

"Bodoh! Jangan kema---"

DOR!!

"Kyah!

Tembakan itu meleset, namun nyaris sekali mengenai Takenatsu Riri.

Wanita itu luar biasa terkejut dan segera tak sadarkan diri karenanya.

"Kau---!!"

Sontak Isshiki megeluarkan pistol miliknya dan mengacungkannya ke arah orang aneh itu.

"Berhenti! Lebih dari ini, maka aku akan---"

Lagi-lagi perkataan Isshiki terhenti sebelum ia menyelesaikan kalimatnya.

Orang aneh itu terlihat mengacungkan pistolnya--

"!?"

--ke arah dirinya sendiri.

Dan detik berikutnya, suara letusan pistol kedua kembali terdengar.

Part 4

Kini yang ada di hadapan Isshiki hanyalah sesosok mayat bertopeng yang jatuh begitu saja.

Tak yakin dengan apa yang harus ia lakukan, Isshiki mencoba mendekati tubuh tak bernyawa itu dan membuka topengnya.

Apa yang ia dapati kemudian membuatnya tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Ini... Bagaimana mungkin...."

Wajah yang ada di balik topeng itu adalah wajah yang sangat ia kenal.

Wajah seseorang yang seharusnya sejak pagi tadi membantunya mencari kebenaran yang ia cari.

Namun kini, ia hanya ditinggalkan oleh pertanyaan yang tak terjawab.

Di tengah kebingungannya, Isshiki mengarahkan kartu Arcanagram miliknya ke arah rekannya tersebut.

Arcanagram No.V [The Hierophant] : Pengubung. Mengambil alih kesadaran dan tubuh seseorang yang dikehendaki, sekaligus mengakses ingatan dan kemampuannya. (Status pemain ini sudah tidak lagi aktif).

Apa maksudnya ini? Memang benar dia pemilik [The Hierophant...tetapi...lalu siapa pemilik [The Chariot] yang sedari tadi berbicara denganku melalui telepon?!

Isshiki mencoba menelepon nomor tersebut, namun tidak ada jawaban.

"Sial!"

Tak lama kemudian, suara sirine mobil polisi terdengar menuju ke tempat Isshiki berada saat ini.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Menjelaskan apa yang terjadi pada pihak polisi yang akan mendatanginya? Tapi ia sendiri masih belum tahu kebenaran di bali semua kejadian ganjil ini, selain bahwa Arcanagram pasti berhubungan erat dengannya.

Belum lagi masih ada Takenatsu Riri, yang mungkin merupakan saksi kunci dari kebenaran yang belum ia ketahui. Namun bagaimana ia harus menjelaskan soal keterlibatannya dengan pembunuhan Hanamura Yumeha?

Dan lagi kini ada sosok rekannya yang telah tewas, Haruaki Shinobu, yang ternyata bukan merupakan pemilik [The Chariot], melainkan pemilik [The Hierophant]. Kenapa ia membunuh dirinya sendiri? Siapa orang yang ada di seberang telepon Isshiki selama ini?

"...."

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Zekken Isshiki benar-benar menemui kebuntuan saat hari kedua permainan Arcanagram baru saja dibuka.

Part 5

Di dalam sebuah ruangan penuh dengan layar komputer, seorang pria duduk santai melihat rencananya berjalan seperti yang ia harapkan.

Nama pria ini adalah Nishigami Kaito, dan ia adalah pemilik [The Chariot], salah satu pemain Arcanagram.

Ia telah merencanakan sedemikian rupa supaya pemilik [The Hierophant] membunuh dirinya sendiri. Ironis memang, seseorang dengan kemampuan mengendalikan orang lain malah berbalik dikendalikan oleh dirinya.

Untuk mengendalikan seseorang, kau tidak memerlukan bantuan kartu seperti Arcanagram.

Kau hanya memerlukan informasi.

Dengan jaringan informasi yang ia miliki, Nishigami Kaito telah melacak berbagai macam kejadian dan berbagai macam pemain yang sejak kemarin terus bergerak tanpa henti. Ia mengetahui kalau pemilik [The Hierophant] menggunakan Takenatsu Riri [The Priestess] untuk membunuh Hanamura Yumeha [The Empress] dan mengambil kartunya.

Namun dengan informasi yang ia punya, Nishigami Kaito telah mendorong Haruaki Shinobu, pemilik [The Hierophant], hingga ke titik di mana ia tak dapat melawan.

Yang ia lakukan sebenarnya sederhana.

Ia membuat semua orang di internet tahu mengenai Arcanagram, dan dengan kemampuannya, menciptakan 100% kemungkinan pemilik [The Hierophant] menjadi terpojok karena hal ini.

Lalu ia tinggal menciptakan 100% kemungkinan untuk merebut kartu milik [The Hierophant]. Karena ia masih memerlukan kartu itu, seseorang selain dirinya harus membunuh pemilik asli agar ia dapat menggunakan kartu tersebut.

Maka ia menciptakan 100% kemungkinan Haruaki Shinobu mempercayainya saat ia mengatakan Zekken Isshiki-lah yang mencuri kartunya, dan berniat membunuhnya hari ini.

Dan semua ditutup dengan 100% kemungkinan haruaki Shinobu membunuh dirinya sendiri di ujung keputusasaan dan tekanan batin yang ia derita, baik dari pengejaran maupun dari berita internet dan media sosial.

Semuanya sempurna.

100% adalah kemampuan absolut. Selama ada kemungkinan, Nishigami Kaito mampu membuat segalanya menjadi kenyataan.

Ia bahkan tidak memerlukan kartu [The Empress] yang kini dipegang oleh Takenatsu Riri. Kalau dugaannya tepat, maka wanita itu pasti sebenarnya sadar ia bisa menggunakan kartu keduanya. Dan ia bisa membuat 100% kemungkinan Isshiki tidak berpikir mengenai kartu [The Empress].

Ia juga hanya memerlukan pengubah suara dan sedikit manipulasi data dan nomor telepon. Hal yang mudah bagi seseorang sepertinya.

Kini ia tersenyum puas menatap monitor di ruangannya.

Dengan [The Chariot] dan [The Hierophant] di tangannya, kelihatannya ia akan dapat memenangkan permainan ini tanpa perlu keluar dari ruangan sama sekali.


Intermission Report

Inactive Player : No.X [The Fortune], No.III [The Empress], No.0 [The Fool], No.VIII [The Strength], No.XIV [The Temperance], No.V [The Hierophant]

Player Remaining : 16

Arclist6.jpg