Remount Earth:Volume00 Prolog

From Word Craft
Jump to navigation Jump to search

Alkisah di alam semesta yang luas dengan latar belakang hitam dan bintang-bintang bertaburan di mana-mana, tersebutlah sebuah planet kecil yang tampak asri nan damai.

Sebuah planet yang tampak hidup, dengan banyak jiwa yang tak terhitung jumlahnya hidup di dalamnya.

Planet itu berputar, berputar, dan berputar.

Semakin lama planet itu berputar, semakin banyak warna baru yang muncul di dalam planet itu. Sementara planet lain hanya memiliki satu-dua warna, planet itu kini memiliki jutaan warna.

Planet itu tampak bahagia.

Mereka yang hidup di dalam planet itu juga ikut bahagia.

Semua tertawa dan menjalani hari bersama.

Hari berganti hari, musim berganti musim, tahun berganti tahun.

Seiring berjalannya waktu, banyak hal yang berubah.

Ada hal yang baik, ada pula hal yang buruk.

Pada awalnya kedua perubahan itu saling mengimbangi, namun kemudian perubahan yang buruk menjadi lebih dominan terjadi.

Sedikit demi sedikit, warna di planet itu memudar.

Jiwa-jiwa yang hidup di dalamnya pun satu-persatu menghilang bak bintang yang mati di angkasa.

Planet itu terus berputar, berputar, berputar.

Hingga kini hanya ada satu jiwa yang hidup di dalamnya.

Satu jiwa, yang merupakan seorang gadis kecil tanpa kaki, tinggal di atas satu-satunya daratan yang tersisa di planet ini.


Gadis ini – yang juga merupakan planet ini – bernama Elisa Rimm.

Beginilah cerita yang ia simpan selama merasakan bagaimana rasanya hidup di dalam dirinya sendiri.